Istilah 'Tarak' berarti susu dan diperkirakan berasal dari bahasa Mongolia yang bermakna susu dari kuda. Di Korea sejak abad ke-4, kaum bangsawan meminum susu ini. Pada zaman kerajaan Joseon susu ini dianggap makanan berharga sehingga Tarakjuk yang dibuat dari susu merupakan makanan stamina yang termewah untuk raja pada waktu itu. Terutama raja Yeongjo yang paling panjang umurnya pada kerajaan Joseon diketahui suka menyantapnya. Tarakjuk dibuat dari susu dan tepung beras ini sering dihidangkan kepada raja-raja mulai awal musim gugur hingga selama musim dingin.
Bahan:
500 ml susu segar
½ gelas beras, cuci
½ gelas air
1 sdm bubuk biji pinus
garam dan madu secukupnya
Cara Membuat:
Rendam beras 1-2 jam pada saat musim panas dan 3-4 jam pada saat musim dingin.
Giling ½ gelas beras dengan ½ gelas air hingga halus.
Masak gilingan beras dan air di atas api sedang sambil aduk terus.
Ketika beras mendidih, masukkan susu. Aduk terus agar lemak susu tidak melekat. Setelah mendidih lagi, kecilkan api dan masak selama 2-3 menit sambil diaduk-aduk.
Matikan api dan masukkan bubuk biji pinus. Tambahkan garam dan madu sesuai dengan selera.
Tips:
Sisa nasi dapat dipakai dengan menggantikan beras untuk Tarakjuk.
Boleh memakai lebih banyak air, kalau buburnya dikehendaki agak encer.
Untuk 1 orang
Koki: Kim Soo-jin,
KBS World
No comments:
Post a Comment