Hehe, ternyata ada blogger lain yang sepemikiran dengan artikel yang ditulis Nana untuk mading (majalah dinding) di Schoolaholic Princess 1 (halaman 101-102). Sebenarnya itu banyak dipengaruhi pengalaman pribadi, SMP mading kelasku dijiplak kelas lain hahaha :D tak terlupakan seumur hidup: sebel banget rasanya. (Teman-teman SMP yang jadi timku masih inget gak ya?)
Oh ya, sebelum lupa: Thanks a lot,
Kimberly!

Bisakah Indonesia maju, kalau orang-orangnya hanya bisa meniru? Tidak menghargai hak cipta intelektual ? Mengapa kita tidak belajar dari Jepang, yang orang-orangnya sangat kreatif?
Apakah kita tidak malu mengaku-aku karya orang lain sebagai karya kita, membayar joki untuk mengerjakan skripsi? Memang sudah tidak ada cara lain, topik lain, kepuasan lain, kalau kita mengerjakan semuanya dengan susah payah. Bukankah lebih baik kita bangga akan karya kita sendiri?
Kita semua tentunya sadar bahwa plagiarisme dalam bentuk apapun (termasuk menjiplak ide orang lain) itu merupakan perbuatan tercela. Kriminalitas. Kalau kita mengutip kalimat orang lain, kita harus menulis kredit dari siapa kalimat itu dikutip . Itu adalah salah satu aturan baku dunia keberadaban.
Mungkin penegakan hukum di negara kita belum sekeras di negara lain. Sudah banyak praktisi akademis di negara-negara maju yang diajukan ke pengadilan, dan tentunya saja dicopot jabatan dan gelarnya begitu ia dicurigai melanggar ketentuan hak cipta intelektual ini, termasuk di dalamnya : PLAGIARISME.
Bagaimana cara memberantasnya? Semua harus dimulai dari diri kita sendiri. Janganlah pernah sudi menjadi seorang Plagiator. Banggalah akan karyamu sendiri. Sejelek-jeleknya karyaku sendiri, masih lebih jelek karya plagiator!
OOT, waktu kuliah di NUS, ada teman programmer (orang Indonesia) yang keren banget, dia bantuin dosen bikin program buat mengetahui apakah itu PR dijiplak dari orang lain (termasuk PR programming!). Terus dosen MBA juga kasih tau bahwa para dosen udah punya software yang tinggal copy-paste sembarang paragraf dari assignment, dan dia bisa tahu itu karya asli atau comotan yang di"rephrase"... Ada beberapa temen yang kena, terus disuruh bikin ulang. Seandainya universitas di Indonesia punya perlengkapan semacam ini...
No comments:
Post a Comment