Cerita dari Seorang Schoolaholic: Guruku Walau Junior tapi Hebat
TRILOGI PUTRI SCHOOLAHOLIC
-------------------------------------------------------------------------------------------
3 novel berisi tips & trik bersekolah di Indonesia & Singapura. Perjalanan kehidupan Putri Schoolaholic yang dikelilingi para pangeran di antara Jakarta, Singapura & Seoul...
Blog ini adalah tempat Yunisa berbagi ide-ide di balik penulisan Schoolaholic Princess termasuk belajar lebih banyak tentang Korea (termasuk jalan-jalan ke Korea)
------------------------------------------------------------------------------------------
3 novel berisi tips & trik bersekolah di Indonesia & Singapura. Perjalanan kehidupan Putri Schoolaholic yang dikelilingi para pangeran di antara Jakarta, Singapura & Seoul...
Blog ini adalah tempat Yunisa berbagi ide-ide di balik penulisan Schoolaholic Princess termasuk belajar lebih banyak tentang Korea (termasuk jalan-jalan ke Korea)
------------------------------------------------------------------------------------------

Search This Blog - Cari di Blog ini
The Miracle Boys, Romansa Singapura, Simfoni Cinta
Thursday, November 25, 2010
Edisi Guru Part 2: Bu Dewi Kunti
KoKi, Hardiknas 2 Mei 2007
Cerita dari Seorang Schoolaholic: Guruku Walau Junior tapi Hebat
Cerita dari Seorang Schoolaholic: Guruku Walau Junior tapi Hebat
Yunisa - Singapura
Zevie, ini sambungan cerita pengalaman indah bersekolah di Indonesia.
Hoki dapet guru bagus itu tidak bisa dinilai dari senioritas pengalaman guru semata. Saya punya guru yang KEREN ABIS padahal dia baru TAHUN PERTAMA MENGAJAR alias fresh grad, lulusan IKIP (kalau tidak salah). Namanya Bu Dewi Kunti, guru SMP mata pelajaran Ekonomi Koperasi (Ekop), bagian dari IPS. Banyak sih murid yang memandang dia sebelah mata karena masih baru. Tapi saya SPTB, tertarik pada tepungnya (meminjam istilah Pak Pram). Nah, suatu hari, saya salah konsep pengertian badan usaha -- gara-gara kata "sebagian" -- saya artikan sebagai 50% (dasar otak maunya link to maths always). Dengan sabar, Bu Dewi datang ke meja saya, terus nerangin kalau kata "sebagian" itu "tidak ditentukan mesti berapa %"...
Terus suatu hari saya lagi BT abis sama guru-guru pelajaran lain (e.g. Tata Buku / Admin yang pukul rata nilainya: kamu betul semua atau salah sedikit, nilai max cuma 8, mana saya mesti ikut lomba ke luar sekolah). Pas saya kumpulin PS Ekop saya ke Bu Dewi (telat gara-gara away pas ada jam Ekop, jadi saya baru bikin begitu balik dari lomba), dia malah menolak buat mengoreksi. Sampai sekarang saya masih bingung, kok itu ibu guru bisa pas banget ngomongnya ke saya, "Yunisa, saya tidak perlu koreksi punya kamu. Ibu percaya kamu bisa mengerjakan dengan sempurna." *gubrak, gak diliat kerjaan, langsung dikasih 10* Wah rasanya hatiku berbunga-bunga, dan hilang sudah rasa suntukku hari itu.
Yang saya salut dari Bu Dewi Kunthi ini selain personal approach beliau, juga kemampuan meraba soal ujian! She was my Econ teacher kelas 3 SMP as well. Dari kelas 2 diajar Bu Dewi, semua soal ulangan harian dia, PASTI KELUAR di ulangan umum provinsi!!! Terus pas Ebtanas, SOAL HARIAN juga keluar!!! Jadi rasanya pas ngerjain final exam: loh kok gampang bin sipil banget gitu lho, kan udah keluar di ulangan harian! Kemampuan ini juga dipunyai oleh guru senior saya di SMA (Bu Dien, guru PPKn -- yang pensiun 2 tahun setelah saya lulus) sama Pak Hardy (guru Kimia SMA, he is passionate in teaching chemistry, harusnya udah pensiun masih ngajar tuh sampe sekarang). Yang bikin saya angkat topi ke Bu Dewi itu DIA KAN GURU BARU, belum senior pas ngajar saya... Terus pas saya lulus SMP, dia kasih tau kalau saya pegang rekor NEM IPS tertinggi se-Jogja (haha, pasti bagian Ekop yang nyumbang 100% bener).
Kalau saya main ke almamater saya (for sure, next year if I go back, pasti main deh, lah adik bungsuku tahun ini bakal mulai sekolah di sana juga) -- tiap saya ketemu Bu Dewi, dia masih inget nama saya!!! *terharu hiks, udah lulus berapa tahun juga masih diinget* Apa yang diajarkan ibu guru muda ini, benar-benar melandasi pemahaman saya akan ilmunya Adam Smith sampai sekarang -- termasuk pas kuliah ambil biz modules. Matur nuwun, Bu Dewi!
Udah dulu ya Zev, mau rest nih. Masih banyak guru-guru lain, tapi nanti KoKiers bosen bacanya hehe =D *maksudnya beli novelku aja kalau nanti terbit hahaha*
Salam Schoolaholic,
Labels:
sharing
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment