TRILOGI PUTRI SCHOOLAHOLIC

-------------------------------------------------------------------------------------------
3 novel berisi tips & trik bersekolah di Indonesia & Singapura. Perjalanan kehidupan Putri Schoolaholic yang dikelilingi para pangeran di antara Jakarta, Singapura & Seoul...

Blog ini adalah tempat Yunisa berbagi ide-ide di balik penulisan Schoolaholic Princess termasuk belajar lebih banyak tentang Korea (termasuk jalan-jalan ke Korea)
------------------------------------------------------------------------------------------

Search This Blog - Cari di Blog ini


The Miracle Boys, Romansa Singapura, Simfoni Cinta

Wednesday, January 14, 2009

Apa kata orang tua tentang trilogi Schoolaholic Princess

Hmm, hmm, sebenernya inilah penyebab mengapa saya rada malas membagi novels ini ke kalangan orang tua (baca: 35 tahun ke atas or 40+++). Beda genre, mereka udah nggak bisa "relate" ke pengalaman remaja... lain dengan saya yang memang bisa "relate" ke semua usia hahaha

Dugaan saya terbukti ketika bayar upeti ke Dr Dede SS ("secara" dia kan yang encourage saya agar menulis, makanya saya jadi novelis sekarang ini, jadi pasti dapet autographed copies -- walau mestinya gak dia baca haha).

Suatu siang, beberapa hari sebelum Natal 2008 di Singapura
*bla bla* pokoknya as usual, beliau murah hati mengeluarkan kata-kata pujian tentang novels yang berhasil terbit. Padahal menurut saya, I don't deserve such praises.

"Ah, kalau dokter nggak encourage saya, I won't be writing novels," Yunisa menyahut, merasa tidak layak menerima pujian soal novels. Kan my novels belum go international... Rencana tahun ini kembali bersemangat membuka jalan agar bisa go international (maksudnya terbit edisi English)...

"No, no, I think you should keep writing!" balas Dr Dede.

Lalu dengan penasaran dilihatnya 3 buku Schoolaholic Princess ini: The Miracle Boys, Romansa Singapura, dan Simfoni Cinta -- dengan pandangan terkagum-kagum (nggak ding, maksudnya dengan mata berbinar-binar, mungkin masih tidak percaya bahwa kata-kata baik yang ditulisnya di e-mail bulan Oct 2004 telah membuahkan 5 novels so far).

"Jadi yang beli ini anak-anak (sekolahan)?" tanyanya spontan.

"Bukan anak-anak!" protes Yunisa, sedikit merasa tersinggung kenapa Schoolaholic Princess trilogy dianggap buku anak-anak oleh dokter tsb (ybs)- mungkin karena cover-nya yang catchy ala komik manga. "Ini buat remaja," buru-buru Yunisa menjelaskan.

Tentu saja remaja tidak mau dibilang anak-anak oleh orang dewasa. Status "REMAJA" itu kan spesial hehe ^_^

Hehe, begitulah sekelumit kejadian pertama yang membuat Yunisa semakin yakin, para orang tua (40+++) tidak terlalu antusias membaca Schoolaholic Princess... kecuali yang berjiwa sangat muda ^_^

Hari ini, Rabu pagi waktu Singapura (entah jam berapa waktu Kanada)
...yg 3 lainnya bhs gaul sekali ya...seger deh kelihatannya...ntar saya tanya2 kl gak ngerti maksudnya ya... Baru baca pra-katanya doang. -- Avy, Canada

LOL, padahal Schoolaholic Princess ini secara sadar tidak memakai gue-elu karena saya tidak suka bahasa gue-elu. Kalau yang begini aja dianggap gaul, padahal ini cuma "semi gaul"... I have nothing more to say ^_^ maksudku, udah deh, para bapak-bapak dan ibu-ibu yang tidak remaja lagi -- nanti kalau Schoolaholic Princess dibuat serial or film, baru deh... silakan membaca HAHAHA

No comments: